Site icon SIN Malut

Dinas Pendidikan Banten Masih Tunggu Keputusan Gubernur Banten Wahidin Halim Terkait Penyelenggaraan PKM

Siswa SMA Negeri 3 Solo mengikuti simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19 di Solo, Jawa Tengah, Senin (2/11/2020). Simulasi tersebut bertujuan untuk mengetahui persiapan dan teknik penyelenggaraan PTM sebelum memulai Adaptasi Kebiasaan Baru di sekolah. ANTARA FOTO/Maulana Surya/wsj.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Banten masih menunggu arahan Gubernur Banten Wahidin Halim, terkait penyelenggaraan proses pembelajaran tatap muka (PTM) untuk SMA/SMK. Sebab, proses pendidikan jenjang pendidikan SMA dan SMK berada di bawah wewenang provinsi.

“Untuk kewenangan pendidikan di tingkat PAUD hingga SMP itu tergantung dari masing-masing pemerintahan kota dan kabupaten di Provinsi Banten, sedangkan kalau tingkat SMA/SMK yang berada di bawah kewenangan Dindikbud provinsi, sejauh ini masih menunggu keputusan dan arahan dari gubernur Banten,” kata Sekretaris Dindikbud Provinsi Banten, Taqwim, Minggu (29/8/2021).

Taqwim mengatakan mengenai proses PTM di tingkat SMA/SMK, pihaknya juga telah meminta sekolah untuk melakukan pendataan siswa yang telah divaksinasi.

“Kita juga sudah minta sekolah melakukan pendataan siswa yang sudah di vaksin, agar supaya sekolah yang masih sedikit siswanya divaksinasi, kita dorong untuk menggelar dan menyelenggarakan program vaksinasi. Karena kita berharap saat PTM digelar 80% siswanya sudah divaksinasi semua,” ucapnya.

Ditegaskan, Satgas Covid-19 Banten sudah memberi lampu hijau agar sekolah tatap muka dapat dilaksanakan. Hal tersebut juga telah mendapat restu dari Kemdikbud dengan mengizinkan diselenggarakan belajar tatap muka di wilayah yang sudah masuk dalam PPKM level 1-3.

“Secara eksplisit sudah dapat restu dari Satgas Covid-19 Provinsi Banten, tapi kita perlu pastikan ketika PTM aman. Pastinya dari 153 SMA dan 81 SMK negeri yang ada di Banten, 90% siswanya telah divaksinasi dan kita masih mendata yang SMA/SMK yang dikelola swasta,” katanya.

“Kita juga tidak memungkiri ada sekolah yang ternyata siswanya baru 30% yang divaksinasi. Itu yang terus didorong percepatan vaksinasinya, tapi kalau secara luas total 75-80% siswa SMA/SMK di Banten sudah menjalani vaksinasi meski baru vaksin dosis pertama,” demikian Taqwim. (*/cr2)

Sumber: beritasatu.com

Exit mobile version