oleh

Ditengah Pandemi Perpanjangan Stimulus Listrik Nilai Tepat Sasaran

Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan mengapresiasi kebijakan pemerintah yang memperpanjang stimulus listrik hingga Desember 2021. Dia juga menilai penyaluran dana subsidi listrik itu juga lebih tepat sasaran

“Kebijakan ini sangat tepat sekali di tengah pandemi. Program tersebut bentuk kehadiran dan perhatian negara terhadap masyarakat,” ujar dia Kamis (22/7/2021).

Menurut Mamit, stimulus ini memberikan sejumlah keuntungan. Seperti mengurangi beban masyarakat dan UMKM, yang terdampak ekonomi akibat pandemi Covid-19. “Pemberian stimulus ini juga menjadi penggerak perekonomian dan menjaga daya beli masyarakat. Keuangan PLN juga tidak terdampak,” katanya.

Baca Juga  Untuk Memvaksinasi Anak Berusia 6-11 tahun, Indonesia Membutuhkan 58,7 Juta Dosis Vaksin

Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Ida Nuryatin Finahari menuturkan, stimulus untuk program ketenagalistrikan sudah beberapa kali diperpanjang sejak diberikan tahun 2020 lalu seiring merebaknya pandemi. “Dari Januari sampai Juni 2021, realisasi pemberian stimulus sektor ketenagalistrikan sebesar Rp 6,74 trilun yang diberikan kepada 32,9 juta pelanggan dari total yang dianggarkan sebesar Rp 6,94 trilun dari target 33,98 juta pelanggan,” sebutnya.

Soal stimulus ketenagalistrikan yang akan diberlakukan sampai Desember 2021, Ida menerangkan untuk diskon listrik akan diberikan untuk 32,6 juta pelanggan PLN. “Perkiraan kebutuhan tambahan anggaran sebesar Rp 1,91 triliun sehingga alokasi untuk program diskon listrik ini akan naik menjadi Rp 9,46 triliun,” jelasnya.

Baca Juga  Sekjen Gerindra Agendakan Hadir di Haul Habib Solo bersama Cawapres Gibran

Sementara program bantuan rekening minimum dan pembebasan biaya beban, akan diberikan kepada 1,14 juta pelanggan PLN, dengan tambahan anggaran Rp 400 miliar, sehingga total anggaran yang diberikan sampai Desember 2021 menjadi Rp 2,26 triliun. “Jadi total stimulus selama tahun 2021 diperkirakan sebesar Rp 11,72 triliun,” ungkap Ida.

Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril memastikan program tersebut tidak membebani cash flow PLN. “Subsidi dibayarkan bulanan. Jadi tidak ada masalah cash flow. Kita ini sifatnya menyalurkan. Uangnya dari pemerintah. Jadi tidak mempengaruhi cash flow,” ujarnya.

Baca Juga  Turing Asing di Bali Diusir Lantaran Langgar Prokes

Bob menegaskan bahwa saat ini kapasitas pembangkit listrik PLN secara nasional mencapai 62.915 mega watt dengan total pelanggan mencapai 80,4 juta pelanggan. Dengan kapasitas tersebut dipastikan tidak ada kekurangan pasokan listrik, khususnya bagi pelanggan rumah tangga dan industri. (*/cr2)

Sumber: beritasatu.com

News Feed