Anwar Ibrahim baru saja dilantik sebagai Perdana Menteri (PM) Malaysia yang ke-10.
Pelantikan digelar di Istana Negara pada Kamis (24/11) sekitar pukul 17.00 waktu setempat. Dalam pelantikan tersebut, Anwar mengucapkan sumpah jabatannya sebagai PM di hadapan Raja Malaysia atau Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri’ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah.
Banyak ucapan selamat mengalir dari kerabat, anak famili hingga rekan sejawatnya, salah satunya dari Sekretaris Pembina Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia periode 2020-2025, M. Natsir Zubaidi.
Dikatakan Natsir, dirinya telah mengenal Anwar Ibrahim sebagai aktivis mahasiswa dan pergerakan sejak tahun 1979.
“Ketika saya diundang Pemerintah AS sebagai visitor program (waktu itu saya Ketua PB PII dan wartawan majalah Islam Kiblat), ketika mengunjungi Universitas OHIO, Athens, saya diminta ceramah dengan mahasiswa dari Kuwait, Saudi dan kebanyakan berasal dari Malaysia, saat itu terjadi revolusi Iran dengan tokoh nya Ayatullah Khumaeni,” ujar Natsir.
“Waktu dialog mahasiswa Malaysia selalu menyebut tokoh yang di idolakan yakni Anwar Ibrahim yang sekarang ini menjadi Perdana Menteri. Sosok Anwar Ibrahim dikalangan aktivis Islam di Indonesia sudah sangat familier dan cukup dikenal tentang kalangan aktifist HMI dan PII, karena beliau juga Ketua Umum Angkatan Belia Islam Malaysia ( ABIM) yang pertama,” imbuh Natsir.
Masih menurut Natsir, Anwar Ibrahim sangat ta’dzim dengan Buya Mohammad Natsir ( Ketua Masyumi, PM pertama NKRI dan Ketua Umum Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia), akrab dengan Pak Habibie, Prof Amien Rais, Adi Sasono, Noerchalish MADJID dan lainya.
“Bahkan setiap kunjungan ke Indonesia Anwar Ibrahim, selalu diberikan kesempatan untuk dialog dan orasi pada pelbagai forum. Oleh karena itu, bagi Anwar Ibrahim, Indonesia merupakan “sahabat sejati” Malaysia!,” pungkas Natsir.
Oleh karena itu, ditambahkan Natsir yang juga pernah menjabat Anggota MPR RI ( 1997 – 1999) dan Sekjend Perhimpunan KBPII ( 2001-2004), dirinya sangat bersyukur dengan terpilihnya Datuk Seri Anwar Ibrahim menjadi Perdana Menteri Malaysia.
“ASEAN” saat ini memerlukan tokoh tokoh kuat dalam rangka menjaga solidaritas dan kerja sama bidang politik, ekonomi dan sosial budaya dimasa depan. Dengan terpilihnya Datuk Seri Anwar Ibrahim menjadi Perdana Menteri Malaysia,
Insha Allah akan memperkuat posisi ASEAN baik dalam konteks regional maupun global. Apalagi Geo politik dikawasan Laut China Selatan ( LCS) saat cukup memanas, dengan adanya klaim China bahwa Taiwan, Filipina, Brunei, Vietnam dan Malaysia – 90 persen adalah wilayah LCS tersebut,” tandas Natsir seraya mengucap tahniah buat JSB Datuk Seri Anwar Ibrahim menjadi Perdana Meteri Malaysia ke 10.