Plt Dirjen Farmasi dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemkes) Arianti Anaya mengatakan, ada beberapa pemerintah daerah yang menahan stok vaksin Covid-19. Hal ini terjadi karena ada kekhawatiran dari pemda terkait vaksinasi dosis kedua dan ketersediaan stok vaksin.
Arianti menuturkan, dengan jumlah vaksin terus bertambah maka pemerintah daerah atau pemda harus segera menyuntikan vaksin yang tersedia karena pemerintah pusat menjamin ketersediaan vaksin untuk suntikan kedua.
“Kami berharap pemda segera menyuntikan dan juga jangan khawatir vaksin dosis kedua akan segera dikirim,” kata Arianti pada konferensi pers daring tentang “Update Ketersediaan Vaksin di Indonesia”, Selasa (24/8/2021).
Arianti menyebutkan, untuk mempercepat proses vaksinasi ini, Kemkes menggandeng Kementerian Dalam Negeri (Kemdagri) serta TNI dan Polri.
Selanjutnya, Arianti menyebutkan, per 23 Agustus 2021, pemerintah telah merilis 130,3 juta dosis vaksin. Dari jumlah tersebut sebanyak 89% atau 116,4 juta dosis vaksin telah didistribusikan ke daerah.
Adapun rincian per jenis vaksin yang sudah didistribusikan sebagai berikut:
– 4,8 juta dosis vaksin CoronaVac atau vaksin jadi dari Sinovac
– 85 juta dosis vaksin Bio Farma atau vaksin Sinovac yang diproduksi Bio Farma
– 1,5 juta dosis vaksin Pfizer
– 15,9 juta dosis vaksin Astrazeneca
– 7,5 juta dosis vaksin Moderna
– 499.886 dosis vaksin Sinopharm
Selain itu, pemerintah masih memiliki 5,8 juta dosis vaksin yang akan segera didistribusikan ke daerah.
Arianti menyebutkan, 5,8 juta vaksin ini merupakan vaksin yang baru diterima Indonesia sehingga tidak bisa langsung distribusikan karena harus dikemas seperti pemberian nomor batch yang membutuhkan waktu 1 atau 2 hari.
Selain itu, ada sejumlah 8,1 juta dosis dalam tahap pengiriman dan akan segera diterima oleh pemda.
“Dalam waktu dekat, pemerintah daerah akan mendapatkan pengiriman lebih dari 13 juta dosis. Ini suatu hal yang perlu kita syukuri karena kita ingin proses vaksinasi di seluruh wilayah Indonesia,” pungkasnya. (*/cr2)
Sumber: beritasatu.com