Jakarta – Ketua Komisi Perempuan Remaja dan Keluarga (KPRK) Majelis Ulama Indonesia (MUI), Siti Ma’rifah, menilai bahwa kaum perempuan dituntut untuk selalu kreatif di tengah pandemi COVID-19 ini.
“Penurunan pendapatan di satu sisi dan di sisi lain konsumsi meningkat karena pembelajaran jarak jauh dan Work From Home telah menjadikan beban ekonomi dan aktifitas domestik perempuan bertambah,” kata Dr Hj Siti Ma’rifah MM, MH, dalam keterangannya di seminar nasional “Perempuan dan Pengembangan Ekonomi Kreatif”, di Jakarta, Sabtu.
Ia mengingatkan, perempuan yang paling merasakan dampak ekonomi akibat pandemi COVID-19, karenanya pelibatan perempuan dalam penanganan CCODI-19 adalah keniscayaan. “Untuk menjaga ketahanan keluarga, masyarakat dan negara,” tuturnya.
“Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi hari ini, perempuan adaptif dengan pemanfaatan media sosial untuk pengembangan diri, ekonominya dan ekonomi keluarganya, salah satunya melalui ekonomi kreatif dan UMKM,” katanya.
Ia menjelaskan lebih jauh, konfigurasi fakta, peluang, kendala dan tantangan perempuan sebagai subyek dan penerima manfaat dari ekonomi kreatif ini tentu menarik untuk ditelisik lebih dalam lagi.
“Agar dapat menjadi pembelajaran yang konkret bagi perempuan yang bergerak di sektor ekonomi kreatif, dengan menggali pengalaman para praktisi serta memahami regulasi dan kebijakan negara dan pemerintah akan diketahui peta jalan ekonomi kreatif yang tepat khususnya bagi perempuan,” ujarnya.
Ikhtiar perempuan muslimah sebagai subyek penerima manfaat ekonomi kreatif merupakan kewajiban karena menjadi sarana (wasilah) mewujudkan keluarga mandiri, masyarakat sejahtera, Indonesia Maju.
“Membiarkan terbengkalainya ekonomi keluarga dan masyarakat berarti menentang konsep kesejahteraan dan kebahagiaan sebagaimana diajarkan Islam,” tegasnya.
Menurut dia, hal itu yang mendasari Komisi Perempuan Remaja dan Keluarga MUI, bekerja sama dengan PT Perwiratama Group, menyelenggarakan seminar nasional ini, yang disertai kunjungan lapangan.
Seminar nasional yang digelar secara hibrid menghadirkan pembicara, di antaranya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dr.H.Sandiaga Salahuddin Uno, dan Wakil Ketua MUI Drs.H.Basri Bermanda, MBA yang melibatkan 50 peserta offline dan sekitar 300 peserta online, terdiri dari KPRK seluruh Indonesia dan ormas perempuan. (*/cr9)
Sumber : Ambon.antaranews.com