oleh

Petani Kopi terus Berkreasi Temukan Klon Baru

Bandar Lampung – Pembuat kopi Robusta telah berhasil menciptakan lini baru kopi Robusta. Sebagai bagian dari Kompetisi Tanam Kopi Robusta, Lampung III menyerahkan penghargaan Kategori Inovator Kopi Robusta, yang diberikan kepada petani kopi Robusta yang berhasil menyumbangkan varietas baru kopi Robusta.

Pemberian penghargaan inovator bertujuan untuk memotivasi para petani kopi untuk terus menerus berkreasi guna menemukan klon baru kopi robusta yang unggul untuk masa depan kopi robusta.

Penerima penghargaan inovator kopi robusta 2021 masing-masing diraih oleh Bagio dengan klon bagio, Cipto Marijo dengan klon Cipto serta Darmani Aras dengan klon Darmani. Pemberian penghargaan kategori inovator, diharapkan dapat memompa minat petani kopi robusta agar mau mencoba berkreasi untuk lahirnya klon baru kopi robusta, dilansir beritasatu.com.

Lomba kebun kopi robusta Lampung III juga memberikan penghargaan dalam kategori pelopor produktivitas di mana petani kopi robusta yang produktivitas kebun kopinya sudah mencapai rata-rata 3.000 kg/hektare/tahun. Petani pelopor juga akan dinilai terkait wawasan pengetahuannya tentang berkebun kopi robusta.

Baca Juga  Annis D. Raksanagara: Pers Sebagai Akselerator Perubahan Budaya

Tujuan pemberian predikat petani pelopor dalam kompetisi yang digagas oleh kolaborasi antara Koperasi Fine Robusta Lampung, PT. Sulotco Jaya Abadi (Grup Kapal Api) dan PT. Asia Makmur serta didukung oleh Kappi adalah untuk memotivasi para petani kopi robusta yang produktivitasnya masih di bawah 1 ton/hektare/tahun agar dapat belajar kepada mereka yang sudah berhasil sehingga minimal produktivitasnya bisa mencapai 2 ton/hektare/tahun.

Selain produktivitas kebun kopinya yang sudah mencapai 3.000 kg/hektare/tahun terdapat beberapa syarat lain yang harus dipahami oleh petani pelopor.

Baca Juga  KAHMI Harus Dorong Bangsa Ini Hargai Perbedaan dan Berkolaborasi Hadapi Tantangan Ke Depan

Syarat tersebut meliputi bagaimana cara merawat kebun kopi setelah panen, bagaimana cara menyiapkan cabang cabang/ranting-ranting baru tempat bunga dan buah kopi untuk panen pada tahun yang akan datang sesuai dengan target yang diinginkan, bagaimana memupuk kebun kopi yang cukup sesuai dosis dan sesuai jenis pupuk untuk mencukupi kebutuhan nutrisi pohon kopi yang sesuai target produktivitas yang diinginkan.

Baca Juga  KSAD Dudung Disebut Sosok Jenderal Intelektual Yang Layak Diteladani

Syarat lainnya yang harus dipenuhi petani pelopor adalah mampu menjelaskan kepada orang lain cara-cara berkebun kopi supaya bisa mencapai target produktivitas minimal 2 ton/hektare/tahun secara berkelanjutan serta mampu membimbing petani kopi robusta yang tengah belajar menaikkan produktivitas kebun kopinya.

Lomba biji kopi/green beans dan uji citarasa dilakukan sejak awal Agustus 2021 lalu. Panitia Apresiasi Petani Kopi Robusta (APKR) III-2021 sendiri mulai menerima sampel untuk lomba dari awal Agustus 2021 hingga akhir September 2021, sedangkan untuk seleksi biji kopi dan uji citarasa dari awal Oktober 2021 sampai awal November 2021. Total sampel yang diterima panitia APKR III-2021 sebanyak 67 sampel.(*/cr2)

News Feed